Ada jarak pemilih PKB yang tidak memilih Muhaimin. Dan pemilih NU tidak harus memilih Muhaimin
Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai suara warga Nahdliyin di PKB tidak akan solid mendukung pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden (capres-cawapres) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Dia menjelaskan, secara statistik 85 persen penduduk Indonesia beragama Islam, dan sebanyak 40-45 persen mengaku sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama (NU).
"Lalu kalau lihat suara PKB di Pemilu 2019 sebesar 9,69 persen. Jadi kalau ada 45 persen bagian dari NU dan mayoritas jadi ada sekitar 35 persen tidak memilih PKB, namun ke partai lain," kata Adi di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan dari suara PKB sebesar 9,69 persen itu, tidak bisa dikonversikan kepada Cak Imin. Hal itu menurut dia, karena elektabilitas Cak Imin hanya 1-2 persen sehingga ada gap antara pemilih PKB dengan Cak Imin.
"Ada jarak pemilih PKB yang tidak memilih Muhaimin. Dan pemilih NU tidak harus memilih Muhaimin," ujarnya.
Baca juga: Cak Imin sebut diksi "perubahan" berada dalam kaidah NU
Baca juga: Muhaimin: Saya tidak pernah bawa-bawa PBNU, tetapi dari lahir saya NU
Dia menilai ada beberapa penyebab pemilih NU tidak memilih Cak Imin, pertama, masih kalah tenar dengan nama-nama bakal capres lain seperti Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
"Muhaimin masih kalah tenar dengan nama-nama lain karena basis pemilih PKB, misalnya, lebih memilih Ganjar. Karena orang NU dengan PDI Perjuangan memiliki hubungan yang bagus," tuturnya.
Kedua menurut dia, warga NU mulai mendukung Prabowo karena terindikasi calon tersebut dekat dengan Jokowi.
"Sebelum deklarasi Anies-Muhaimin, Gerindra berkolaborasi dengan PKB namun setelah pisah, apakah Prabowo tetap mendapat dukungan dari warga NU atau tidak," katanya.
Karena itu menurut dia, menjadi tantangan bagi Cak Imin sebagai cawapres pendamping Anies untuk mengkonsolidasikan kekuatan politik NU dan PKB.
Langkah itu menurut Adi sangat penting karena kondisi PKB dengan PBNU terlihat berkonflik, sehingga akan berpengaruh terhadap perolehan suara partai tersebut.
"Dalam kondisi solid (PKB-PBNU) perolehan suara PKB 9,6 persen. Lalu sekarang PKB itu terlihat berkonflik dengan PBNU," ucapnya.
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023